Playlist 20

Senin, 30 Desember 2013

Senja, Lagu, Kopi dan Sebatang Rokok

Satu hal,,, yang tergambar dalam beberapa perwakilan.
Senja, Lagu, Kopi dan Sebatang Rokok.

Senja
Entah sejak kapan aku menyukainya, menikmati proses pulangnya sang mentari. Saat-saat yang kurasa sayang untuk dilewatkan, bahkan jika ada daya, sebisa mungkin ku abadikan. Bukankah indah menyaksikan malam yang perlahan membayang, serta mentari yang perlahan digantikan rembulan? Bukan hanya itu, kadang kau akan dibuat termangu, melamun tidak menentu, bahkan terkagum dengan pesonanya. Keindahannya sangatlah bisa menghipnotismu. Senja, hal yang selalu ku tunggu.

Lagu
Hampir setiap saat di kehidupanku berteman dengan lagu. Entah mengapa serasa ada yang hilang saat beraktivitas kalau tidak ada dendang lagu. Namun dari sekian banyak lagu, hanya ada beberapa yang mungkin membekas dan terus ada di pikiran. Lagu yang dulu selalu terdendang dari mulut kecilnya lagu yang dulu dijadikan kejutan, lagu yang dulu selalu dispesialkan, dan lagu yang dulu melambangkan aku dan kamu.

Kopi
Hei, bukankah ini tidak ada hubungannya dengan kita? Bukankah kau tak menyukainya? Jangan dulu terburu-buru menafsirkannya. Bagiku secangkir kopi menyajikan dua hal yang sangat bertolak belakang. Ya, Pahit dan manisnya rasa. Saat yang mengagumkan bagiku jika dua hal tersebut bisa menyajikan harmoni yang bahkan tidak bisa disajikan oleh salah salah satu bahan saja. Bukan hanya komposisi sederhana itu saja. Hal yang paling penting bagiku adalah Kopi juga melambangkan bukan hal yang mustahil untuk menggabungkan dua hal yang berbeda kedalam satu rasa.

Sebatang Rokok
Banyak kontroversi dibalik kecilnya sebatang rokok. Namun, jangan lagi melihat dari sudut pandang mereka. Tidak banyak orang yang bisa melihat sisi positif dari benda kecil ini. Tapi jangan salah, ada juga yang bisa melihatnya. Sesuatu itu terus tersembunyi sampai ada yang menyadarinya. Seperti itulah pula adanya.



Banjarmasin, 30 Desember 2013

Kamis, 26 Desember 2013

Seutas Tali.

Rasa-rasanya, dulu pernah ku berikan kau seutas tali. Memang hanya seutas tali, tapi penuh dengan filosofi. Masihkah kau ingat cerita dibalik seutas tali? atau kau sudah tidak mengingatnya lagi? atau, hanya jadi beban di memori? Hanya kau yang bisa menjawabya.

Jangan kau lihat dari harga. Sebab tak akan ada harga jualnya. Tetapi, jika kau mau menengok filosofinya, sangatlah tinggi nilainya. Jadi, kalau seutas tali itu sangat berharga, untuk apa aku memberikannya? masihkah kau ingat alasannya? atau kau sudah melupakannya? Tentu hanya kau yang bisa menjawabnya.

Seutas tali memanglah sangat sederhana untuk kuberikan padamu. Tapi, janganlah hanya kau lihat dari bentuknya. Masihkah kau ingat harus melihat seutas tali itu dari segi apa? atau kau sudah melupakannya? atau juga tak lagi penting saat ku dulu mengatakannya? Lagi-lagi hanya kau yang bisa menjawabnya.

Lagi-lagi, hanya seutas tali yang mengikat pergelangan. Tapi, apakah kini seutas tali itu masih ada dan melingkar di pergelangan tanganmu? atau kini hanya membuatmu sakit karena merasa seutas tali itu tidaklah berguna lagi? atau, sudah lama kau lepas dan kini hilang tak tahu rimbanya lagi? Semua itu, hanya kau yang bisa menjawabnya.

Seutas tali, dari semua jawabanmu akan pertayaan yang mungkin tidaklah penting untuk kau ajukan jawabannya, mungkin kau akan sangat merasakan janggalnya semua pertanyaanku. Atau juga ada dikebalikannya? janganlah kau jadikan beban tentang apa yang kutulis pada lembar elektronik ini, jangan pula kau jadikan satu kesalahan yang hanya kau bagi untuk dirimu sendiri. Aku hanya ingin kau tahu, pentingnya seutas tali. Tentu boleh saja jauh kau acuhkan bila tulisan ini sama sekali tidak ada arti.

:)

Banjarmasin, 26 Desember 2013

Rabu, 25 Desember 2013

layar tak terkembang.

kenyataan adalah jawaban dari pengharapan.
untuk apa berharap jika memang berbeda di kenyataan?
tapi kenapa manusia terus saja berharap?
ah, sampai-sampai aku juga demikian...

layar ini sudah sejak dulu terkembang.
namun pada gempuran pertama badai telah hancurkan.
di tiang itulah layarku menunggu suatu perjalanan.
perjalanan yang belum bisa kulakukan.

kapal ini ingin arungi ganasnya laut denganmu.
arungi samudera kita yang penuh gelombang pertikaian badai.
namun terlebih dulu kau berlayar dengannya.
mengarungi samudera yang jauh berbeda.

kapalku akanlah terus tertambat di pesisir ini.
jangkarku mungkin bertahan sampai nanti kapal ini tenggelam.
gelombang pasang isyaratkan senja mulai membayang.
malam merangkak perlahan, saat bayangmu tak sudi lagi tuk datang.

kapalku,,,
layar yang tak akan pernah terkembang...

Banjarmasin, 25 Desember 2013

Kamis, 19 Desember 2013

baris tanpa akhiran

tulisan ini adalah kerinduan.
setiap huruf yang terbaca,
setiap kata yang diucap,
kerinduan yang tak lagi bertuan.

entah apa yang telah bersemayam,
entah apa yang berkecamuk dalam fikiran,
hanya kata rindu yang bisa ku ucapkan,
bukan, ini tentang perasaan.

sudah dua hari kata-kata ini ku acuhkan,
kata-katanya menunggu untuk diselesaikan,
mungkin juga hanya punya satu tujuan,
mimpiku untukmu bukanlah untuk satu kenyataan.

tak sengaja awalnya,
apakah harus selalu tragedi akhirannya?
tak bisakah kita ubah dengan serpihan cinta?
atau hanya memang, kau sudah melupakannya?

barisan kata ini tak akan pernah berujung,
tak akan ada akhiran,
meski dibatasi dengan logika,
kiamat, tak akan ada dalam cinta.

Banjarmasin, 18-19 desember 2013

Minggu, 15 Desember 2013

Perjalanan Menuju Pagi

Hampir bertemu mentari...
Perkasanya sudah mulai tampak disini...
Geliat ayam laki kepakkan selimut sunyi...
Ceker ayam bini sedari tadi mengais rejeki...

Mataku masih saja menatap kesana...
Cahaya yang tak mau padam sedari senja...
Siapa mau menyangkal? Ini sudah pagi ternyata...
Mentari saja sudah mengintip dari singgasananya...

Akankah mata bercumbu dengan kantuknya???
Sebab sedari tadi terhalang cahaya...
Redup tapi pasti perlahan menghampiri...
Aku pun dibuat linglung sendiri...

Pagiku datang tanpa tersangkut mimpi...
Pagiku embun haus peluk mentari...
Pagiku sampaikan salam mentari...
Pagiku tanpa kau disisi...

Banjarmasin, 15 desember 2013

Bicara Sekedarnya.

Terlalu banyak orang yang takut bicara sekedarnya, atau bicara sesuai dengan apa yang ada. Alhasil, mereka bicara panjang lebar tanpa tahu konsekuensinya, atau bicara dengan tahu konsekuensinya tapi tetap pada  pendiriannya, koar-koar tanpa mau bicara sekedarnya. Tapi, sebenarnya apa yang dimaksud dengan bicara sekedarnya? apakah hal itu terlalu susah sehingga banyak orang tidak bisa melakukannya? sebegitu susahkah?

Hal yang dari tadi ku katakan dengan bicara sekedarnya adalah hal yang belum bisa kulakukan sampai pada abjad ini selesai ku ketik. Bicara sekedarnya, aku pun tak tahu apa itu, tapi rasanya ada sesuatu yang ingin tersampaikan dan menjadi sebuah makna. Ya, bicara sekedarnya. Tanpa memperpanjang kata, mementingkan kualitas daripada kuantitas, dan yang terpenting, apa adanya.

Banjarmasin, 15 desember 2013

Kamis, 21 November 2013

selembar kertas

selembar kertas di pelataran.
kertas itu usang, kertas itu berdebu, kertas itu tak bertuan, kertas itu telah lama dibuang.
kertas itu, sudah ada yang menggantikan.
kertas itu tak lagi diperlukan, kertas itu telah penuh luka coretan, kertas itu tak lagi diperhatikan.
sebuah pertanyaan.
apakah kertas pantas dibuang?

Banjarmasin, 21 November 2013

Kamis, 14 November 2013

Inspirasi

Mungkin kalau membaca judul di atas, sekilas akan muncul sebuah pertanyaan, mengapa tulisan kali ini mengangkat judul tersebut. Bukannya mau sok pintar, tapi sepertinya sudah saatnya kita berbagi, baik yang saya ketahui maupun nanti yang akan kalian tambahkan di kolom komentar postingan ini (itupun kalau berkenan) :). 

Kita mulai saja ya, dari pada ngarol ngidul kemana-mana. Apa sih sebenarnya inspirasi itu? Inspirasi menurut SAYA sendiri adalah ketika kita tak tahu akan menulis apa dan disaat itu juga muncul ide secara tiba-tiba untuk melanjutkan tulisan yang tertunda, ya,,, ini dalam konteks saya ketika menulis sebuah postingan, artikel, puisi, bahkan saat iseng sekalipun.

Lantas, bagaimana cara saya untuk mendapatkan yang namanya INSPIRASI tersebut? kalau masalah ini tentunya tidak hanya saya yang pasti mengalaminya, tapi semua orang pasti juga pernah melakukannya, hanya saja cara mereka mendapatkan inspirasi pastilah berbeda-beda. Ada yang terdiam sejenak bahkan lama, ada yang perlu melancong ke suatu tempat dan juga banyak lagi. Tapi bagi saya sendiri untuk mendapatkannya sangatlah mudah tapi juga sulit, mengapa? ya, karena inspirasi sangatlah mudah didapat ketika saya menyebutkan namanya, membayangkan kelakuannya, serta berlomba dengan diri sendiri untuk melakukan hal yang membuatnya bahagia. Mudah kan? tidak, :) saat ini rasanya inspirasi itu sangatlah sulit untuk didapat, tulisan kali ini? ya, kembali saya melakukan cara seperti yang saya jabarkan di atas, tanpa hal tersebut, mustahil adanya. Hilangnya inspirasi mungkin hanya sementara, yang saya takutkan inilah saat untuk selamanya.

siapa yang menginspirasi saya? Mungkin salah satu diantara kalian yang membaca postingan ini adalah orangnya. :)

Banjarmasin, 14 November 2013

Rabu, 13 November 2013

Jalanku

Jalanku tak semulus jalan aspal tanpa lubang...
Jalanku adalah jalan yang terbuat dari tanah liat,,,
becek ketika hujan,,, 
terjal ketika kerontang...
Jalanku dipenuhi dengan batang yang siap menghalang walau siaga tak terkembang,,,
Jatuh hanyalah satu pilihan diantara sekian resiko yang bertandang...
Jalanku,,, GELAP,,,!!! tanpa sedikit pun cahaya bila malam bersemayam...
Pernah ada seberkas cahaya,,, 
Perlahan meniti kemudian hilang... 
Tak lagi mau datang...
Jalanku,,,
Tak semulus jalan aspal tanpa lubang...
Jalanku...
Tanpa ada cahaya disaat gelap bersemayam...!!!
Banjarmasin, 13 November 2013

Minggu, 10 November 2013

Memaknai Sebuah Tulisan

Saya bukanlah orang yang bisa memaknai arti kata cinta. Jangankan untuk hal sesuci itu, hanya memaknai sebuah lagu pun rasanya sangatlah tak pantas. Tetapi kalaupun boleh jujur dalam beberapa hal yang dituju, sangatlah banyak atau bahkan hanya satu kejujuran yang akan diungkapkan. Kejujuran? Bukankah kita sedang belajar memaknai dan ditandai dengan makna itu sendiri? Lagi-lagi tulisan ini melenceng kesana-kemari, mungkin disebabkan terlalu banyaknya hal yang ingin diungkapkan, atau ada pada keadaan sebaliknya? Sedikit bocoran, keadaan saat proses menulis tulisan ini, penulis sangatlah bingung mengenai hal apa yang akan ditulis, lantas bagaimana tulisan ini bisa terus berlanjut? percaya kalau jemari penulis menari sendiri dengan kehendaknya? terserah saja. Sebab nyatanya, hal itulah yang ada dikenyataannya. 

Terus-menerus terulang sebuah pertanyaan dalam banyak tulisan sebelumnya, dan sekarang akan kembali terulang. ya pertanyaan itu adalah Lantas bagaimana kelanjutan cerita dalam tulisan ini? Akankah terus menerus mengambang di permukaan tanpa arah dan tujuan? Yakinkah kalian dengan hal tersebut? Kalau kalian itu adalah saya, mungkin saya akan berfikir dikelanjutannya. Percayalah, selalu ada hal yang ingin saya tuju dengan simpang-siurnya tulisan yang kalian anggap tak pernah ada maknanya ini.

Terima Kasih untuk Kalian yang Sudah Tersesat di dalam Tulisan Saya Ini.

Banjarmasin, 10 November 2013

Selasa, 05 November 2013

Ambiguitas Koloni Kata.

Selamat malam lembar elektronik yang selalu menjadi pelampiasan kata yang mungkin belum sempat terucap. Beberapa kumpulan kalimat ini mungkin akan mewakili apa yang akan disampaikan, atau mungkin tak akan pernah bisa mencapai makna yang (sebenarnya) ingin disampaikan. Semakin banyak kejadian, semakin sesak ruang tampung dipenuhi oleh banyak kisah yang seharusnya sedikit demi sedikit bisa kita bagi di sini. Tapi, sekali lagi, pantaskah lapisan kisah itu kita kuliti (di sini)? Selalu saja, rangkaian kata seadanya, konsep apa adanya, dan untaian kata yang menghasilkan beragam makna. Selamat menerjemahkan ambiguitas koloni kata. 


Banjarmasin, 5 November 2013

Minggu, 27 Oktober 2013

Luka

Luka ini yang kurasakan.
Apa kau juga rasakan???
Luka yang tak pantas kau rasakan.
Kerinduan...

Banjarmasin, 27 Oktober 2013

Jumat, 25 Oktober 2013

Karya Si Burung Merak

Baru sebersit untaian kata itu terdengar, rasanya sangat nyaman untuk telinga. Penasaran mulai tak beraturan, langkahku pasti langkahkan kaki tentang sesuatu yang ingin ku ketahui. Ternyata, sajak si burung meraklah yang buatku seperti ini, karyanya sungguh tak lekang dimakan jaman, tak akan punah tersapu kemunafikan.


Kangen
Karya: Ws Rendra

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna cinta telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam KANGEN dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api.


Rabu, 25 September 2013

JANJI, dan Mentari Sore Ini Menjadi SAKSI.

Sudah sepantasnya untuk saya memenangkan ego terhadap apa yang saya yakini. Namun, mungkin banyak yang menyatakan bahwa saya sudah terlewat akan batasan-batasan yang ada. Sejenak saya menatap senja, Hidup mungkin tidak selamanya seperti yang kita pinta, seperti senja yang tak bisa bertahan lama pada tahtanya, nyatanya rembulan selalu akan menggantikan kejayaannya di atas singgasana. Tapi, satu hal yang saya selalu percaya, "Pergi atau Bahkan Mati, Bukan Berarti Besok Tidak ada lagi". Kalian kecewa karena tidak tahu arti dari perkataan saya? maaf, kali ini saya tidak meminta kalian menerka ambiguitas kata perkata. Sayalah yang akan menjelaskannya. 

Tentang kisah yang sudah ada diseparuh perjalanan tahun, tentang rasa yang gila, tentang sebuah makna yang sering mereka terka sebagai cinta. Munafik mereka yang menampikkan tentang rasa yang tercipta, tentunya mungkin saja tidak akan bertahan selamanya. Cinta yang bisa saja berpaling dari pemilik sebelumnya ke tempat yang semoga lebih pantas adanya. Tentu cukuplah sudah usaha untuk mempertahankannya, apa adanya setelah beberapa purnama saya menunggunya. Ini bukanlah ungkapan putus asa seorang manusia, bukan juga perwakilan rasa benci seperti yang kalian kira. Ini adalah kumpulan kalimat yang mewakili rasa, sudah saatnya bahagia melihat seseorang bisa membuatnya tertawa. Tapi, pengharapan tetaplah terjaga seperti sedia kala, tak berkurang sedikit pun esensi akan makna yang saya rasa. Rasa itu tetaplah ada, bertambah besar setiap harinya. Datanglah kala ingin kembali mencicipinya, dan saat ini biarlah semua saya kunci di suatu persegi yang kita utarakan sebagai hati.

Sudah saatnya, seperti sebuah coretan, akhiran tanda akan muncul mengakhirinya, jangan anggap semuanya sudah berakhir, sebab seperti sedianya yang saya percaya "Pergi atau Bahkan Mati, Bukan Berarti Besok Tidak ada lagi". Semoga kau mengerti, dalang dari semua inspirasi dari setiap kata yang tertulis "disini", Gadzra. Sudah saatnya semua menjadi seperti sediakala, selamat berbahagia.
Thanks For Love.

INILAH JANJI, Dan Mentari Sore Ini Menjadi SAKSI.


Penghujung Senja, Tepat Saat Mentari Tampakkan Keindahannya.


Banjarmasin, 25 September 2013

Sabtu, 21 September 2013

Penghujung Malam Sebuah Cerita

Selamat malam, mungkin ini bukan waktu yang tepat bagi saya meluangkan waktu untuk sekedar berbagi cerita yang saya sendiri pun bingung bagaimana harus menjelaskannya. Jadi, maafkan bila nantinya ada beberapa pembahasan yang melenceng kemana-mana, percayalah hal tersebut bukan sengaja, mungkin hanya terlalu asik saja. Cerita ini sudah bertahan cukup lama, sebagian mungkin sudah ada yang tahu karena ini bukan kali pertama saya bercerita, walaupun dalam konteks yang berbeda. Satu tangan dengan kelima jari yang lengkap tidak lagi cukup untuk menghitung lamanya cerita ini, walau hanya dalam satuan bulan, bukan tahun. 

Saya bingung. Jujur, tidaklah terhitung sudah kali keberapa tulisan ini mendapat imbalan "Ctrl+A+Backspace", sebab memang tidak sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Terserah kalau tulisan ini nantinya akan dicap seperti apa, yang pasti saya hanya menjadikan tulisan sebagai media untuk berbagi cerita. Cerita yang berada dipenghujung malam ini sekaligus memperingati perayaan yang memang tidak lagi dirayakan. ya, saya punya kebiasaan, merayakan bukan pada awal perayaan, tapi pada akhir dimana malam akan segera berakhir. 

Inilah bulan keenam, dimana perayaan memang tak pantas lagi dirayakan, bukannya tidak mau melupakan, tetapi hanya kisahnya saja yang tidak mau lekang dari ingatan. Tolong jangan tanyakan soal perasaan, sebab hal itu kini tak pantas lagi diutarakan. Kalau pun ingin kalian tanyakan, janganlah berharap pada jawaban. Sebab, masihlah sama seperti sebelum hadirnya sesuatu yang kini dirayakan. Segalanya merubah satu hal, atau mungkin lebih tepat jika keadaan tersebut dinyatakan kebalikannya, satu hal itulah yang merubah segalanya. Hampir-hampir oksigen tak lagi sejuk saya rasa, saya bukanlah lagi saya. 

Semua hal mungkin perlu penyesuaian ke depannya, termasuk saya sendiri, tapi bagaimana jika saya menikmati semuanya? tawa, tangis, bahagia, duka, keceriaan, lamunan, memikirkan sesuatu, atau bahkan tidak bisa memikirkan apa-apa? ah, semakin panjang pembahasan ini, semakin sesak rasanya nafas yang saya dera. Bagaimana kalau kita sudahi saja tulisan ini? sesaknya semakin menjadi-jadi ternyata, walaupun tujuan awal dari tulisan ini belumlah bisa kalian tangkap untuk apa. Namun, percayalah  sebenarnya tujuan dari tulisan ini adalah keseluruhan cerita, tapi mungkinkah cerita bisa selesai? sedangkan tokoh dalam cerita memutuskan untuk memulai cerita yang berbeda dengan tokoh lain yang lebih sempurna?





Banjarmasin, penghujung malam 20 september 2013

September 2013

Selasa, 17 September 2013

Sebuah Perayaan.

Sore ini saya merasa berbeda, entahlah racikan kopi macam apa yang bisa menahan kantuk sebegitu dahsyatnya, mungkin juga hal ini disebabkan semua hal yang berkecamuk dikepala dan menuntut agar tidak hanya sebatas rencana. Semua sudah dipersiapkan dari jauh hari, tapi baru saja terfikir hari ini, satu persembahan mungkin tidak akan cukup untuk sebuah perayaan yang hanya terjadi setahun sekali. Lantas harus bagaimana? apakah harus menyeberangi lautan? mendaki puncak tertinggi guna mengabadikan sekuntum bunga abadi? atau malah menyelam ke dasar bumi dan mengatarkan pesan kerikil bebatuan yang berkilauan? ah kebiasaan, saya "ngelantur" kemana-mana jadinya. Maafkan saya.

Tulisan ini tidaklah lebih dari putik keegoisan yang kini telah diolesi serbuk sari keinginan manusia "slengean", seperti itu kan saya biasanya menggambarkan apa yang terpantul dari bayangan? :) saya bukanlah orang yang penuh dengan ide-ide brilian yang bisa membuat orang tercengang, bukanlah juga seorang yang mampu mempersembahkan mahkota ataupun untaian berlian untuk sebuah perayaan. Saya hanya bisa memberikan sesuatu, oh maaf, dua hal yang kini biasa disebut dengan pilihan. salah satu pilihan hanya menunggu giliran untuk direalisasikan. dan satunya? ya, tulisan inilah satu hal lagi yang bisa disebut dengan pilihan. Bukan hal yang tidak mungkin pasti terbersit untuk memilih keduanya, ya manusia. Tak apalah, karena hal tersebut juga disebut dengan pilihan, pilihan untuk memilih keduanya :)

Tulisan ini dibuat sesederhana mungkin, sesederhana niat yang diutarakan untuk memberikan pilihan bagi perayaan. Maafkanlah jika tulisan ini harus menyita waktu yang seharusnya digunakan untuk kegiatan yang lebih berguna. Maaf.

Tidak perlu lagi mengucapkan hal-hal yang tidak berguna disini, mari kita tuntaskan pilihan kedua di perayaan ini. Selamat atas perayaan, selamat atas pencapaian makna, dan selamat bertambah tua :) untuk kamu. Gusti Athifah Adzra.


Sebatas sore tanpa pelangi di dalam kotak persegi.
Banjarmasin, 16 September 2013

untuk sebuah perayaan, 17 September 2013

Senin, 16 September 2013

Mentari yang Menyinari dengan Caranya Sendiri

Sebuah sinar yang punya caranya sendiri.
Mendidik pucuk untuk menjadi pohon tanpa merengek pada yang memberi "nasi".
Masih segar dalam ingatan kita tentang sebuah makna.
Kita tertawa bersama, menertawakan hal yang mungkin tak ada gunanya.
atau tentang amarah yang meluap tanpa sebab yang pasti.
Ah, mungkin hanya aku yang belum menyadari.
Siapa bisa meyangka, sinarmu menua, dulu kuning sekarang jingga.
Tidak bisa kupungkiri, pagi pasti akan beranjak pada malam suatu saat nanti.
Hanya dengan ketulusan coba ku ucapkan lewat tulisan.
Mungkin juga tidak begitu berarti.
Tapi, aku hanya ingin mengungkapkan apa yang terbenam di sini, di dalam hati.
Selamat Bertambah Tua Bapa, Kaulah Sinar yang menyinariku dengan caramu sendiri.
Kaulah sinar yang menjadikan pucuk bertahan dalam kekejaman alam.
Terima kasih sinarku, Bapa ku.

Untukmu Bapa
Dari pucuk yang selalu menantikan sinar mentari


Mukri
Sejak 16 September 1948
Semoga Panjang Umur


Sebuah Persembahan dari Anakmu
Dedy Herwin Rendy
(vukalus)

Banjarmasin, 16 September 2013

Janji

    Entah sudah berapa banyak janji yang saya ingkari, entah berapa banyak juga janji yang sudah terpenuhi, terlupakan, atau malah didahulukan. Entahlah, sekarang satu batang rokok saya nyalakan, dengan janji bahwa pada isapan terakhir tulisan ini akan berakhir dan saya akan segera berteman mimpi, akan terpenuhi kah? Entahlah. Satu paragraf ini mewakili apa yang saya alami, tentang mimpi, janji, turut andil juga mengenai hati. tentang apa yang sudah tak mungkin bisa terwujud lagi, tentang hati yang terlanjur membenci, atau lebih tepatnya tentang hati yang sudah memilih untuk tidak bersama saya lagi. Lagi-lagi janji punya andil disini, saya tentunya harus menghormati pilihan hati, ya, saya terus berjanji. Tapi seakan terus ada janji yang belum terpenuhi, dan saya terus saja ingin melunasi, hutang-hutang yang mungkin sebentar lagi akan terbayar lunas, sesuai janji. Saya tidak berani berjanji, tapi saya akan menepati janji. Ah entahlah, dengan janji saya dibuat berjanji. Satu persembahan lagi, mungkin saya akan melunasi semua janji, setelah semua janji terlunasi. Entahlah, semoga ini bukan janji yang menuntut janji.


Banjarmasin, suatu pagi sebelum janji terpenuhi.
16 September 2013

Rabu, 11 September 2013

Saya Disini (pandangan satu sisi)

saya senang ada disini...
menatap bintang akibat kantuk yang tak kunjung datang...
saya senang berlama-lama disini...
kadang tertawa sendiri dan terdiam mengingat semua yang sudah dilalui...
saya senang dengan saat-saat seperti ini...
berangan dan melukis bayang di khayalan...
saya senang menyiakan waktu disini...
waktu yang dahulu kita lewati dengan canda dan segala ulahmu...
saya senang terdiam disini...
sebab badan sudah tak mampu untuk mewujudkan impian...
saya senang merayakan saat-saat seperti ini...
saat dimana tak ada batas untukku mengingatmu...
dan...
saya senang ada disini...
mengetahui kau bahagia bersamanya dan aku terkubur selamanya...



Banjarmasin, 11 September 2013

Selasa, 10 September 2013

Rencana dan Kejadian

Sebuah kejadian selalu berhubungan dengan sesuatu yang disebut dengan rencana, dan ketika kita menemui jalan buntu untuk menjelaskan "siapa" orang yang punya rencana tersebut dan mengapa rencana tersebut menjadi suatu kejadian, biasanya kita mengatakan bahwa itulah rencana-Nya. Baru saja, saya berada dalam sebuah perjalanan singkat, diatas haluan yang mungkin bisa berbelok kemana saja. Tentunya, saat itu selain TUHAN yang punya andil, otak sayalah yang merumuskan suatu rencana. 

Nah, disaat yang bersamaan otak ini juga tidak mau diam untuk berfikir, apa yang dia fikirkan? ya benar, sebuah rencana, mungkin ini karena hal yang membosankan, mungkin juga disebabkan oleh ketidakpuasan akan sesuatu yang terus saja membayangi ingatan. Ah, saya tidak hobi memikirkan semua itu, yang pasti dalam beberapa waktu kedepan, selain tiga huruf "PPL" yang sedang menyibukkan saya, akan ada realisasi akan suatu rencana atau metamorfosa suatu rencana menjadi satu kejadian.

Sebelumnya saya akan meminta maaf kepada siapa saja yang sudah sudi meluangkan waktunya untuk sekedar lewat dan membaca beberapa kalimat di atas, saya tidak akan menyatakan dengan gamblang kapan, kepada siapa, bagaimana, mengapa, dan rencana  apa yang akan saya realisasikan menjadi suatu kejadian. Seperti biasa, saya akan membiarkan kalian berimajinasi dengan ambiguitas kata yang telah saya sajikan.

Seperti biasanya, saya terlalu banyak bicara. semoga hal ini tidak mengganggu sedikit pun dalam persiapan untuk beberapa waktu kedepan. Saya mohon kalian sudi untuk sekedar mendoakan.


Banjarmasin, 10 September 2013

Kamis, 29 Agustus 2013

Ras Kemunafikan

aku benci ras kemunafikan...
aku tak pernah berharap bisa bernafas di negeri yang pilih-pilih...
aku berharap, aku dilacurkan di negeri yang indah...
negeri dimana tak perlu bermata kantuk untuk sekaya saudagar...
tiada berguna... asupan gizimu untuk bumi yang tak lagi berdosa...
dan, TIDAK PERLU!!! sealiran darah untuk menjadi satu jiwa...

apa sebenarnya yang kalian banggakan???
hingga dengan kemunafikan, ras dipermainkan???
beda senjata tak berarti kalian harus selalu berperang...!!!
beda cerita bukan berarti tak bisa dipersatukan...!!!
dan beda kebiasaan bukan berarti harus selalu dibiasakan...!!!

aku,,, aku benci ras kemunafikan...
ras yang selalu ditanam pada sebuah negeri yang subur namun tak ada tempat untuk bercocok tanam,,,
aku, aku selalu benci dengan hal yang berbau kemunafikan...
munafikkah aku???
terserah dengan apa kalian menafsirkan...
terserah dengan siapa aku disangkutpautkan...
TERSERAH...!!! bagaimana caraku diperlakukan...

aku... aku benci ras kemunafikan...!!!


Banjarmasin, 29 Agustus 2013

Selasa, 20 Agustus 2013

Pendosa

Entah sudah malam yang keberapa...
di bawah langit ku rebah dan menatap ke atas sana...
di atas persegi ku terhenyak menatap angkuh rembulan...
terlalu mustahil jika menggapai cahayanya,,,
tak tahu malu kata mereka...
mereka...???
ah, maaf,,,
mereka tak pantas berucap apa-apa...
pilihan ada di tangan pendosa...
si pendosa pun menikmatinya...
ingin teriak rasanya,,,
walau tak ada satu pun telinga yang bisa mendengar jeritnya...
ingin berlari sekencang-kencangnya...
untuk apa???
sebab bumi bulat maka pendosa akan kembali ke titik yang sama,,,

pendosa???
ah, kita panggil saja dia...
orang yang mencinta...


Banjarmasin, 20 Agustus 2013

Perayaan Kesekian yang Tak Dirayakan...

Minggu, 18 Agustus 2013

kata "mereka"

untuk apa lagi mengharapkan yang sudah pergi???
buat apa mengingat yang tak mungkin kembali???
bukankah di muka bumi banyak pengganti???
siapa yang mulai mengkhianati???

owh maaf...
kata-kata diatas hanya saya dengar dari sekitar...
bukan saya...!!!
kalian gak bisa hanya dengan sebelah mata menilai seenaknya...

jadi???

kembalilah saat kau ingin ada disini...

Minggu, 11 Agustus 2013

Review Buku Lengkap Combo Komplit.

   Walaupun gue kuliah di sebuah program studi yang mengharuskan untuk banyak membaca, gue bukan tipikal orang yang bisa ngabisin waktu untuk ngadepin buku dan dengan nikmatnya  ngelahap habis tu bahan bacaan. APALAGI BUKU PELAJARAN…!!! Yah, mau gimana lagi, gue cepet bosen, buku pun Cuma beberapa yang gue lahap(itu pun gegara bukunya menarik ato bikin penasaran).  Nah, apa kaitannya nih ama bukunya bang Sammy @notaslimboy??? sabar ye, gue mah emang gini,,, bahasannya suka melar kemana-mana, sesuai ama badan kayanya :/

   Oke deh, langsung nih ya, pertamanya gue nemu tuh buku (Kelakar #TanpaBatas) iye nemu, kagak usah protes!!! Gue minjem dari temen gue saufi, gak ada niat buat beli(oke mungkin bisa dibaca “gak ada duit” kali ya), akhirnya gue dapetin tuh buku, awal-awalnya sama kaya buku yang udah gue baca, ada sampul bukunya :/.  But seriously, setelah ngebaca beberapa halaman gue mulai tertarik ama nih buku, tapi sejenak terhenti, gue nonton kaset DVDnya dulu, penasaran pake banget soalnya bwehehehe. Ngakak gak abis-abis deh kalo ngeliat aksi bang Sammy pas  lagi Stand Up, apalagi dengan perpaduan konsep yang aduhai, tayangan slide di proyektor, konser dadakan, juga nyanyi bareng ama Deddy Dhukun, LENGKAP.

   Sama tuh kaya DVDnya, buku Kelakar #TanpaBatas menurut gue juga edisi lengkap dari bang Sammy @notaslimboy, semua dibahas dalam buku itu(walaupun gak ada buku resep masakannya). Apa aja sih yang ada di buku itu??? Ah, lu gak bakalan nyesel kalo beli tuh buku(iye, walaupun gue cuma minjem), kenapa??? Yaelaaah banyak nanya nih, gini deh, lu tau gado-gado??? Nah, gado-gado walau nyampur jadi satu, tapi semua yang bergizi ada disana. Mirip, eh gak,,, SAMA ama bukunya bang Sammy @notaslimboy!!! Semuanya diceritakan disitu, mulai dari perjalanan karir seorang bang Sammy @notaslimboy sebagai Komika, gambaran pemerintahan kita yang terlalu banyak pencitraan, dan masih banyak lagi. Jujur gue sempet bilang ni buku hasil curhat kali ya, padahal gue mau nyuri ilmu Stand Up dari ni buku, eh ternyata gue salah, cara-cara untuk menjadi komika pun dibeberkan disini, buku doi lengkap combo komplit dah.


Makanya, buat yang belum baca ato beli tuh buku, buruan deh beli,,, gue nitip satu yak,,, yaelah pelit bener lu mah kalo kaga mau beliin gue, bwehehehe :3


SEKIAN

Satu pagi di kampung halaman, 11 Agustus 2013
Thanks God for ALL INSPIRATION :3

BUKA BERSAMA BUKA PAHALA.

   Masih ingatkah kalian dengan Stand Up Comedy Banjarmasin???  Stand Up Comedy Banjarbaru??? Tentunya dong ya, komunitas yang selalu penuh dengan tawa dan canda. Kali ini saya akan mencoba untuk menulis tentang kegiatan tahunan(baru dua tahun sih) yang memeriahkan bulan penuh berkah yang baru saja meninggalkan kita. Artikel kali ini mungkin dengan ejaan dan bahasa yang sedikit halus, mungkin. :)

   Nah, setiap tahunnya di bulan ramadhan, para Komika(sebutan untuk stand up comedian) kembali mengadakan acara amal bertajuk "BUKA BERSAMA BUKA PAHALA" yang disingkat "BUKA BH" (sedikit memaksa ya singkatannya :)). Acara ini menggandeng komunitas dari Banjarmasin yang berkecimpung di bidang sosial, yap kalian benar, komunitas Peduli Dangsanak dengan akun twitter @PeduliDangsanak lah yang kami gandeng. Wacana kerja sama ini sebenarnya sudah dibicarakan semenjak awal ramadhan, namun karena satu dan lain hal menyebabkan acara ini baru bisa terlaksana pada tanggal 1 Agustus 2013. 

   Acara ini awalnya digagas oleh ketua umum Stand Up Comedy Banjarmasin @aananshri dan kemudian disampaikan kepada @apanyAyub anggota sekaligus penghubung kami dengan komunitas Peduli Dangsanak untuk bekerja sama dalam kepanitiaan dan juga mengundang anak-anak murid dari SDN PERCONTOHAN MAWAR 2 (lebih dikenal dengan nama SD Bawang) sebagai target yang akan diberikan donasi. Pada awalnya komunitas Drop Your Books (@dropyourbooks) juga akan berpartisipasi dalam kegiatan ini, namun karena satu dan lain hal, mereka hanya bisa membantu dalam hal promosi.

   Selanjutnya, acara ini di promosikan masing-masing akun dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, ya, acara ini baru bisa dipromosikan ketika pemilik venue sudah memberikan izin untuk acara tersebut. Memborbardir twitter dengan promosi dan segala hal berbau donasi, itulah yang dilakukan akun Stand Up Comedy Banjarmasin dan Peduli Dangsanak bersama dengan para anggotanya dalam tiga hari berturut-turut. Alhamdulillah, semua urusan dalam persiapan acara ini berjalan dengan lancar. Tapi, bukan jalan aspal namanya kalau tidak ada kerikil batu yang menghadang. Pada hari pelaksanaan, hujan mengguyur sedari jam empat sore hingga menjelang magrib, ya, itu waktu dimana rundown acara mulai berjalan. Beberapa hal kacau total, acara terpaksa diundur, anak-anak yang sudah mulai datang terpaksa berteduh, Improvisasi pun dilakukan. Untungnya hujan reda beberapa puluh menit sebelum berbuka, senang rasanya melihat anak-anak yang bisa berbuka bersama dengan kami, melihatnya saja membuat perut kenyang, ahahaha betapa cerianya wajah polos mereka.

   Magrib telah usai, anak-anak pun beranjak meninggalkan venue tempat acara berlangsung. Acara pun break hingga selesai sholat tarawih. Setelah itu acara kembali dilanjutkan, banyak para komika yang tampil semuanya berusaha untuk menghibur para pengunjung Young Corner Cafe malam itu. Tidak hanya para komika, Kalayangan Pagat (@K_Pagat) salah satu band indie Banjarmasin pun ikut memeriahkan acara malam itu dengan menyanyikan beberapa lagu secara akustik (disebabkan hujan acara ini hanya bisa menampilkan satu band akustik). Acara selesai, lelah, penat juga rasa bahagia bercampur aduk karena kesuksesan acara ini. Kapan lagi kita bisa berbagi, tertawa bersama dan juga beramal disaat yang bersamaan??? Kami semua senang bisa menuntuskan satu lagi agenda rutin di komunitas ini. Semoga tak ada aral melintang hingga kami bisa melaksanakan acara serupa ditahun selanjutnya. AAMIIN :).

"TERIMA KASIH UNTUK SEMUA, UNTUK TENAGA, PEMIKIRAN, DAN WAKTU UNTUK BERKUMPUL DAN BEKERJA BERSAMA"

SEKIAN.

MC:

Pengisi Acara:


Satu pagi di kampung halaman, 11 Agustus 2013

Selasa, 06 Agustus 2013

sebuah mimpi.

saya punya mimpi...
awalnya tekad kuat tersirat untuk mewujudkannya...
tiap usaha dilakoni untuk menjadikannya nyata...
pemaksaan??? tidak,,, itulah cara saya, maka janganlah terpaksa...
tapi,,, inilah bagian yang paling penting...
saya hanyalah bisa bermimpi...
orang lain mungkin yang mewujudkannya...
pada akhirnya pemimpi hanya bisa gigit jari...
toh, orang lain juga telah mengambilnya...
tak usahlah bertanya,,,
apa mimpi saya,,,
hanyalah mimpi yang tak ada lagi makna...
karena sudah ada yang bisa mewujudkannya...
mimpi itu,,,
membahagiakan anda...
Batulicin, 06 Agustus 2013

Rabu, 31 Juli 2013

Pagi yang Ku Benci...

Pagi yang Ku Benci.


pagi seperti ini yang ku benci...
mentari sendu hentikan mimpi...

pagi seperti ini yang ku benci...
sebab bayangmu dalam mimpi seketika terhenti...

pagi seperti ini yang ku benci...
tak ada kata-kata manis yang dulu selalu ku dapati...

pagi seperti ini yang ku benci...
harus membodohi hati...

pagi seperti ini yang ku benci...
seakan mentari telah pergi...

pagi seperti ini yang ku benci...
saat dimana aku hanya bisa merenungi...

pagi seperti ini yang ku benci...
entah pagi tak seperti dulu lagi...

pagi seperti ini yang ku benci...
sebab kau tak ada lagi...

Suatu Pagi Di Ruang Persegi
Banjarmasin, 31 Juli 2013 

Selasa, 30 Juli 2013

Story of 20.

20.

Tak cukup hanya diungkapkan melalui kata...
Tak akan cukup puluhan kanvas untuk melukiskannya...
Terlalu banyak lembaran kertas yang terpakai untuk menulis semua...
Jangan lagi kuliti pepohonan demi kisah yang telah melekat di sanubari...
Kisah ini begitu berkesan,,,
Walau tanpa sadar telah berada diakhiran...
Jadi, untuk apa semua ku tuliskan???
Silahkan berdebat dengan imajinasi kalian...
Tentunya cuma ini yang bisa ku tuliskan...
Karena tak cukup semalam untuk ungkap semua yang ku alam...
Love Story... 
Story of 20...


Banjarmasin, 30 Juli 2013

Jumat, 26 Juli 2013

satu subuh kala itu.

satu subuh dikala itu...
sebatang rokok, pemantik api, dan hembusan asap yang bertaut kerinduan...
entah sudah berapa batang tembakau yang telah dihisap kerisauan...
batang keberapa kudapatkan jawaban atas pertanyaan???
sedari tadi bulan bernyanyi hingga mentari tampakkan diri...
aku,,, sajak tak lengkap karena kau tak ada lagi...
apa arti hari??? mentari??? burung bernyanyi??? sedangkan kau dengan pasti melangkah pergi???
kamar terang kini remang...
tak ada cahaya,,,
hanya dahaga akan rasa...
gelap menyapa,,,
lupa memaksa,,,
bisakah???
oh tidak... tidakkah kau lihat??? 
aku menikmati setiap inchi pesakitan yang kau berikan???
walaupun itu bukanlah bahagia,,,
aku menikmatinya...
pesakitan, pengharapan, khayalan,,,


Suatu Subuh di Banjarmasin, 26 Juli 2013

Kamis, 04 Juli 2013

apa ini???

kadang ada sesuatu yang menyergap, merangkak naik entah dari mana...
perlahan mulai megisi setiap inchi dalam tubuh yang tak tahu jalan...
melesak, mendesak akan sesuatu yang tak diketahui...
memaksa setiap perintah dalam otak untuk berontak...
kemana ku tuangkan???
sedangkan setiap wadah sudah penuh dengan penderitaan...
wadah yang baru???
mungkin bukan untukku...
pelarian kini hanyalah sebuah tulisan,,,
walau tak pantas disebut perwakilan...
kadang sepintas kurasakan,,,
perlahan diredakan,,,
oleh suatu sentuhan yang kini tak lagi ada untuk menenangkan,,,
ah,,, jiwa yang labil tanpa penyeimbang...





Banjarmasin, 4 Juli 2013

Kamis, 27 Juni 2013

Kalian Sebut Apa???

koloni kata yang berkomplot tuk sebuah dusta...
adakah yang perduli dengan mereka???
sedang rasa benci membelai halus dan mulai memeluk lawan bicara...

adakah pengharapan yang menghapiri gelapnya??? 
sedang cahaya sudah enggan tuk mengucap kata...
adakah bumi untuk satu tapaknya???
sedang secuil tanah pun berlarian sebab tak ingin ternoda...

inikah yang kalian sebut satu kemajuan???
sedang kemunduran yang kalian tampakkan,,,
campakkan...
bully dengan hinaan...
caci dengan makian,,,
tertumpuk dengan keraguan...
dan terus disalahkan dengan benar yang dipermainkan...!!!


Banjarmasin, 27 Juni 2013

Jumat, 21 Juni 2013

Sebuah Negeri yang Kaya Raya

sebuah negeri yang kaya raya...
hanya tersua kemelaratannya...

sebuah negeri yang kaya raya...
terkenal dengan melambungnya harga...

sebuah negeri yang kaya raya...
dimana si kaya yang berkuasa...

sebuah negeri yang kaya raya...
dimana kata "demokrasi" yang dijadikan "hiasan" belaka...

sebuah negeri yang kaya raya...
yang tak lagi ingat akan pahlawan dan jasa-jasa pendahulunya...

sebuah negeri yang kaya raya...
dimana penyimpangan di tingkat setara raja...

sebuah negeri yang kaya raya...
dimana yang lemah tak lagi berdaya...

sebuah negeri yang kaya raya...
dimana kekayaan alam hanyalah untuk kesenangan mereka...

sebuah negeri yang kaya raya...
dimana pahlawan yang berjasa bisa saja menghuni penjara...

sebuah negeri yang kaya raya...
dimana keseimbangan alam hanyalah dongeng dimasa jaya...

sebuah negeri yang kaya raya...
apakah itu KITA???




Banjarmasin, 21 Juni 2013

Kamis, 20 Juni 2013

20 Juni

Tepat 3 bulan yang lalu.
malu-malu seraya berkata padamu.
begitu juga kau padaku.
kita berjanji tuk satukan asa di malam itu.
satu kata cinta yang kini sudah jadi abu.

ya, kurang lebih begitu.
20 kini hanyalah angka biasa.
abu sisa pembakaran kini jadi segumpal kebencian.
tak ada perayaan.
tak ada lagi yang perlu dibicarakan.
hanya pasrah akan keadaan.

kebencian kini dijadikan pilihan.
mengisi hati yang dulu saling melengkapi.
namun kini telah saling membenci.
saat nyata, hancurkan benih harapan.

Banjarmasin, 20 Juni 2013

Rabu, 19 Juni 2013

gimana rasanya???




pernah merasakan sakitnya dikhianati??? owh... mari kita perjelas, seorang wanita yang menyatakan bahwa dirinya mencintai seorang lelaki, namun dalam beberapa permasalahan dia meninggalkan lelaki tersebut, dan dalam waktu yang singkat telah memiliki lelaki lain. jelas??? bagi gue itu pantas untuk dinyatakan sebagai suatu pengkhianatan. gimana rasanya??? lah bukannya kaga mau ngejelasin sih vroooh... tapi emang kaga bisa dijelasin ama kata-kata. sakitnya beuuuuuh,,, kata "khianat" mungkin bisa disejajarkan sakitnya dengan pembunuhan pelan-pelan. lah kok bisa??? ya bisa lah, lu kira enak dikhianatin??? makan yang enak-enak aja jadi eneg, apalagi cuma berprofesi sebagai anak kost. makin berat, lu mau cerita??? ke siape??? ke emak bapak??? beliau bedua jauuuh, telepon??? emang lu kira bisa nyeritain sesuatu yang bakal bikin mereka cemas ama keadaan anak nun jauh disana??? oke, mungkin harus cerita ke temen,,, makin susah vroooh,,, kasian temen, udah jadi tempat buat ngutang, tambah lagi buat tempat curhat,,, ahahahaha,,, yah mau gimana lagi??? mau gak mau,,, suka gak suka,,, ya harus ditanggung sendiri lah... iya gak??? selamat menikmati kursi pesakitan *ngupil*. :)



Banjarmasin, 19 Juni 2013

Pesan untuk Kawan

kalau ada yang ngebacot cinta itu BUKAN kejutan, percayalah yang bilang kayak gitu belum pernah jatuh cinta. kenapa gitu??? ya nyatanya cinta penuh dengan kejutan di dalamnya, awal pertemuan, dalam menjalaninya, sampe berakhir gimana. pernah gak lu semua  mikirin hal itu??? ah, mungkin cuma beberapa orang kurang kerjaan yang mikirin hal kayak gitu, termasuk gue :D. menurut gue sih cinta emang gitu ye, datang tiba-tiba, bisa juga pergi tiba-tiba. udahlah, namanya juga cinta, banyak cara orang untuk menanggapinya. ada yang biasa-biasa aja ketika cinta datang dan pergi, tapi ada juga yang sepenuh hati untuk menjalaninya. ketika cinta pergi??? yah, mau gimana lagi, seseorang mungkin cuma bisa meretapinya. apalagi ketika doi udah ngerasa itulah saatnya kapal berlabuh pada sebuah pelabuhan, karena sudah lelah dengan gelombang asmara yang menerpa. tapi ya apa mau dikata. badai datang dan mungkin saja memutuskan tali tang tertambat pada pelabuhan, hingga kapal pun kembali berlayar walau dalam keadaan yang menyedihkan. sakit ya,,, tentunya,,, lebih sakit daripada yang kalian bayangkan. lebih mengerikan dari mimpi buruk sekalipun. makanyaaa,,, biar gak sampe ngerasain yang kaya gituan, tuh pasangan dijaga yeee,,, cukup buktikan setiakah kita dengan dia. nyatakan dengan perbuatanmu kawan. :)

Banjarmasin, 19 Juni 2013

Selasa, 18 Juni 2013

Kita (Masa Depan yang Terlupa)

Aku tak punya apapun jua…
Hanya segumpal cinta…
Separuh hidup yang ku beri padamu,,,
Dan separuhnya lagi kuhabiskan bersamamu…
Kusut alur hidupku bukan tuk susahkanmu,,,
Kusut hidupku kini tuk nanti damai denganmu,,,
Maafkan aku dengan segunung salahku…
Aku ingin hidup hanya denganmu,,,



Banjarmasin, 09 Mei 2013
untuk perempuan yang kucinta


Jumat, 14 Juni 2013

Tiba-tiba ada…

Maaf lagi kalau kita terlalu lama tidak bersua… sebenarnya bukan untuk melupakan blog ataupun segala yang ada di dalamnya, namun hanya ada beberapa hal yang berubah dan terus berubah, sehingga membuat kita baru bisa bertemu diwaktu ini,,,
Baik pembaca maupun yang empunya pasti sudah paham dengan sosok vukalus. Ya,,, topeng yang selama ini digunakan dalam kehidupan gue beberapa waktu ini,,, sangat,,, sangatlah banyak yang harus diceritakan kali ini,,, dan sebelumnya gue juga udah pernah ngebikin catatan serupa yang berisi tentang kejadian pada beberapa fase hidup gue, tapi berhubung tidak bisa di publikasikan karena tidak mendapat izin dari yang bersangkutan(yang juga termuat di dalam cerita) akhirnya gue harus merombak lagi semua, ah bukan ngerombak sih,,, lebih tepatnya melengkapi apa yang udah gue bikin sebelum ini.

Nyok ah kita mulai… tapi gue gak janji ngakhirin ye,,, setelah sekian lama menjalin hubungan dan beberapa kali(mmmh oke, kita sebut saja SERING) dilanda masalah, akhirnya doi mulai menjauh sob,,, yah gimana yak… manusia sih egois ye,,, gue tentunya gak bisa apa-apa, dan lu semua tau??? Kalo udah cinta, vukalus mah udah keok kalo ditinggalin,,, kaya nyang duluuuu noh… ingat??? Ahahahaha gue gak pengen inget sih,,, yang pasti sekarang gue ngerasain itu lagi, gue udah naroh harapan besar ke satu cewe, cantik??? Ah gak penting,,, yang pasti gue sih udah klop sih ama doi, tapi ya itu,,, yaaaa itu tuh,,, emmmmh,,,, anu,,, ah biarlah,,, pokoknya gitu(baca:masalah) ada aja yang bikin rencana gue berantakan... sekarang kami sudah menjalani kehidupan masing-masing gak ada kata “kita” lagi ternyata… kaaalo gue sih gak enak aja terlalu maksa suatu hubungan. Iye, sama kaya dulu gue suka sok-sokan ngelupain masa lalu,,, ya itu,,, munafik kan,,, yaiyalah, pan gue serius ye,,, bukan main-main… walaupun setelah bertahun-tahun gue akhirnya bisa juga,,, nah sekarang,,,??? Gak yakin dah gue bisa buat yang kedua kali…

Parahnya lagi,,, ini kampus kenapa udah final test aja,,,??? Tugas numpuk, laporan penelitian semua pula,,, (“-_-) nah lu kira enak ngerjain tugas bejibun dengan pikiran yang bejibun juga??? Matilah kita… moga ntar ada jalan keluarnya deh pokoknya,,, sumpah gek enak ngeliatnya kalo gini terus,,, yang pasti sih kalo tetep masi ditanya, gue cinta ama siape? Goblok bener tuh yang nanya,,, yaiyalah gue masih cinta ama tuh “anak kecil”. Hahahaha,,, Iya, anak kecil itu panggilan sayang gue ke doi,,, 


Banjarmasin, 9 Juni 2013