Playlist 20

Kamis, 22 Januari 2015

Sebuah Kalimat akhiran…



Sebab sembunyi menyakitkan, lantas kukuburkan.
Sebab sembunyi hanya menjadikanku penghalang, lantas kukuburkan.
Sebab sembunyi tak akan memperbaiki keadaan, lantas kukuburkan. Dan…
Sebab sembunyi hanya membuatmu tak tenang, lantas kukuburkan.

Ucap berkata usap rasa dalam dada.
Cermin setia kata yang masih bertahta.
Tubuhku mungkin terlalu banyak mencampurmu dengan dosa.
Sebab kesempatan berpuluh kali telah kusiakan.

Kau tahu, penghalang apa yang sedari dulu ada di jalan yang terbentang.
Sebab itulah aku tak akan datang.
Maaf, jika terlalu kupaksakan.
Sebab jika tak dipaksakan, tak akan mudah kau dilepaskan.
Sebab jika kau tak dilepaskan, semakin banyak dosa yang kucampurkan.
Berbahagialah dengan pilihan.


Banjarmasin, 20 Januari 2015


Postingan ini juga sebagai AKHIRAN dari tag "SEDIKIT kisah dari PANJANGnya PERJALANAN"

Sabtu, 03 Januari 2015

Atas Dosa

Petunjuk pagi.
Nyanyian alam.
Tarian mimpi.
Teriakan malam.

Matanya tajam, iris Aku hanya dengan kerlingan.
Pandangannya lekat, pekat racun ditubuhku.
Setetes air jatuh saat ia terpejam, gelap dunia tak bisa kumaafkan.
Nanar matanya jelaskan semua.

Jejal omongannya penuhi alam mimpi.
Sungging senyumnya, lebih manis dari madu lebah Apis Dorsata.
Manja tuturnya, hujam Aku tanpa boleh berfikir sehat dahulu.
Ah perempuanku, senyummu itu bak busur panah yang melesak, menembus dada sang panglima dari pasukan yang telah siap kalah.

Aku pernah mencoba melangkah dan meninggalkanmu.
Juga pernah berlagak pongah seakan telah melupakanmu.
Tapi Jahanamlah namanya, neraka yang menyiksaku atas dosa itu.
Dewata pun ikut murka, sebab pernah kuteteskan air dari mata indahmu.

Impaskah menurutmu?
Saat kau perangkap aku dengan rindu.
Penyesalan yang berserakan akibat ulahku menyiakanmu dulu?
Tak bergunalah aku, muram pagiku, tanpa Kau yang tak lagi mau kembali temani senjaku.

Banjarmasin, 26 Oktober