Sudah sepantasnya untuk saya memenangkan ego terhadap apa yang saya yakini. Namun, mungkin banyak yang menyatakan bahwa saya sudah terlewat akan batasan-batasan yang ada. Sejenak saya menatap senja, Hidup mungkin tidak selamanya seperti yang kita pinta, seperti senja yang tak bisa bertahan lama pada tahtanya, nyatanya rembulan selalu akan menggantikan kejayaannya di atas singgasana. Tapi, satu hal yang saya selalu percaya, "Pergi atau Bahkan Mati, Bukan Berarti Besok Tidak ada lagi". Kalian kecewa karena tidak tahu arti dari perkataan saya? maaf, kali ini saya tidak meminta kalian menerka ambiguitas kata perkata. Sayalah yang akan menjelaskannya.
Tentang kisah yang sudah ada diseparuh perjalanan tahun, tentang rasa yang gila, tentang sebuah makna yang sering mereka terka sebagai cinta. Munafik mereka yang menampikkan tentang rasa yang tercipta, tentunya mungkin saja tidak akan bertahan selamanya. Cinta yang bisa saja berpaling dari pemilik sebelumnya ke tempat yang semoga lebih pantas adanya. Tentu cukuplah sudah usaha untuk mempertahankannya, apa adanya setelah beberapa purnama saya menunggunya. Ini bukanlah ungkapan putus asa seorang manusia, bukan juga perwakilan rasa benci seperti yang kalian kira. Ini adalah kumpulan kalimat yang mewakili rasa, sudah saatnya bahagia melihat seseorang bisa membuatnya tertawa. Tapi, pengharapan tetaplah terjaga seperti sedia kala, tak berkurang sedikit pun esensi akan makna yang saya rasa. Rasa itu tetaplah ada, bertambah besar setiap harinya. Datanglah kala ingin kembali mencicipinya, dan saat ini biarlah semua saya kunci di suatu persegi yang kita utarakan sebagai hati.
Sudah saatnya, seperti sebuah coretan, akhiran tanda akan muncul mengakhirinya, jangan anggap semuanya sudah berakhir, sebab seperti sedianya yang saya percaya "Pergi atau Bahkan Mati, Bukan Berarti Besok Tidak ada lagi". Semoga kau mengerti, dalang dari semua inspirasi dari setiap kata yang tertulis "disini", Gadzra. Sudah saatnya semua menjadi seperti sediakala, selamat berbahagia.
Thanks For Love.
Thanks For Love.
INILAH JANJI, Dan Mentari Sore Ini Menjadi SAKSI.
Penghujung Senja, Tepat Saat Mentari Tampakkan Keindahannya.
Banjarmasin, 25 September 2013