untuk apa berharap jika memang berbeda di kenyataan?
tapi kenapa manusia terus saja berharap?
ah, sampai-sampai aku juga demikian...
layar ini sudah sejak dulu terkembang.
namun pada gempuran pertama badai telah hancurkan.
di tiang itulah layarku menunggu suatu perjalanan.
perjalanan yang belum bisa kulakukan.
kapal ini ingin arungi ganasnya laut denganmu.
arungi samudera kita yang penuh gelombang pertikaian badai.
namun terlebih dulu kau berlayar dengannya.
mengarungi samudera yang jauh berbeda.
kapalku akanlah terus tertambat di pesisir ini.
jangkarku mungkin bertahan sampai nanti kapal ini tenggelam.
gelombang pasang isyaratkan senja mulai membayang.
malam merangkak perlahan, saat bayangmu tak sudi lagi tuk datang.
kapalku,,,
layar yang tak akan pernah terkembang...
Banjarmasin, 25 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar