DUA kaki yang tak pernah berhenti demi alam yang lestari.
BELAS angka yang menjadi acuan atas tujuan yang sama.
TAHUN demi tahun dilaluinya, angka pun dilambangkan atas
usia.
Susah memang, namun hari inilah yang jadi buktinya.
Ibar-ibar yang tetap gagah membelah lautan yang tak
selalu ramah.
Perasan air peluh bukanlah alasan untuk selalu mengeluh.
Atas nama lestarinya alam, kami harus bertahan.
Lamunan tuan puan yang harus jadi kenyataan.
Asas di atas alas segala kerja keras.
Soban akan terus ditumpuk, unggun demi unggun semalaman
suntuk.
Euforia atas segala nikmat sang pencipta.
Weharima, teruslah ada disetiap hela nafasnya.
Akanlah terus bergema,
Nada rendah dan tinggi sebuah himne di bawah kibar
bendera.
Getar dan getir setiap perjalanan,
Irislah ego kami tanpa sisa, hingga rasa pongah tak lagi
menengadah.
Banjarmasin, 28 April 2015.
Untuk SEWANGI tercinta.
Nb:
Untuk kakak dan adik yang belum paham untuk apa puisi di
atas, silahkan satukan kata dan huruf
kapital disetiap awal kalimat.
Kalaupun ada kata yang tidak dimengerti, dipersilakan
untuk membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Semoga berkenan.
Salam Lestari…!!!
Lestari alamku,
Jayalah Sewangiku.