Satu kalimat yang pernah kuucapkan namun tidak bisa kita wujudkan...
Kau pergi dan harapku pun bersemi...
Selalu kukatakan, kalimat demi kalimat layaknya doa kulantunkan...
Setiap pagi belum tentu sudah kupanen mimpi...
Mata tidaklah terpejam, khayalan beruntun berdatangan...
Ya... Aku membayangkan kau hadir disini...
Saling menatap mata dan semakin erat kita bergenggaman tangan...
Sampai kapankah malam berlalu seperti ini...???
Seakan tak bosan, malam hingga pagi berteman dengan khayalan...
Sampai kapan alasan masih tetap terpatri...???
Pengganti kata ego yang kau terus saja sebut sebagai alasan...
Banjarmasin, 24 Agustus 2014