Jangan coba mengekangku dalam duga...
Jangan mengubahku ke arah yang kalian minta...
Jangan pula mengucilkanku hanya karena kita berbeda...
Anak panah yang terlepas dari busurnya, membelah udara, berlomba dengan suara.
Ujung matanya tajam, siap menancap tembus dari kulit sampai ke ujung batu tempat sembunyi meringkuk.
Polos akhlaknya tanpa harus kenal dosa ataukah pahala.
Tanpa kenal ampun dari akar hingga ke pucuk.
Mata pisau diasah di atas batu.
Air matamu dan mataku melambangkan duka.
Perasaan yang tak pernah kembali menentu.
Bagai luka yang dibasuh dengan air cuka.
Sekali lagi kutekankan, jangan berpegang pada prasangka...!
Sebab hanya satu yang harus kalian percaya...
Sesederhananya cinta yang kupuja...
Rumitnya tali yang kita lilit di ujung cahaya...
Banjarmasin, 04 April 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar