Menghabiskan waktu tidur hanya untuk termangu.
Menggeser pagi ke saat mentari sebentar lagi pergi.
Tak memperdulikan embun yang menetes di daun tapi malah dengan mimpi berkerumun.
Hampir lupa rasa segarnya mandi pagi, hanya ingat betapa khidmat prosesi mengantar mentari.
Saat tiang listrik berdentang-dendang sebab pukulan penjaga malam, saat itulah benak mulai menerawang.
Menatap bayang yang berkelebat saat makhluk malam saling mengumpat.
Tertusuk dingin yang setubuhi terhempas gelap berteman sunyi.
Bagaimana bisa aku bermimpi indah dimalam hari jika mimpiku itu telah lama pergi?
Bagaimana bisa aku begitu bersemangat menapak harapan jika semangatku telah dipadamkan kenyataan? dan
Bagaimana bisa aku bersuka cita jika pagiku telah lama terlupa?
Banjarmasin, 2 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar