Pilihan sebenarnya hanyalah dua...
melangkah dan terus maju ataukah berubah arah, mundur dan memalingkan wajah...
tapi aku terhenti, diantara dua pilihan itu...
tak ada kata maju atau berpaling dari arah yang dituju...
seakan tahu atau juga tak mau tahu dengan kenyataan dan apa kata orang...
aku terhenti diantara dua langkah yang salah satunya seharusnya sudahlah ku jamah...
memainkan arah tanpa tahu kemana mata angin terarah...
satu hal yang selalu saja datang dan berjejal...
aku selalu menikmati dan terus saja menjalani...
aku bertaruh pada genangan keruh...
menitikkan air yang kuharap suatu saat nanti akan deras mengalir...
menanti hasil dari sesuatu yang dianggap mustahil...
memilin kaca dan merajut cerita bersama bayangnya...
Banjarmasin, 08 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar